Tuesday, December 06, 2005

rahasia pasangan bahagia


PASANGAN bahagia tidak hanya ada dalam angan.

Mereka ada di sekitar kita mereka adalah pasangan yang sering saling menceritakan kisah lucu satu sama lain.

Mereka sering terlihat saling mencuri pandang, menatap mesra (bahkan setelah 15 tahun pernikahan).
Mereka sering terlihat bergandengan tangan, bercakap-cakap sepanjang jalan,
melakukan komunikasi tidak hanya dengan bahasa, tapi juga
dengan tangan dan bahasa tubuh.

Ada kabar yang lebih menggembirakan daripada cerita di atas:

Anda juga mampu menjadi pasangan bahagia.

Karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai sifat ini, bahkan mereka berusaha
mencapainya.

Sayangnya, tidak semua mengetahui jalan yang benar.
Tidak semuanya mau sedikit berendah hati untuk menyadari kekurangannya.
PRO-TV menyajikan rahasia pasangan bahagia.
Untuk memudahkan pengertian Anda, disajikan juga penuturan
beberapa responden yang telah dikumpulkan PRO-TV demi
kelengkapan tulisan ini.

Semoga Anda tidak menempuh jalan
yang salah setelah membaca.

Komunikasi
Pasangan bahagia mempunyai rasa empati terhadap
pasangannya. Apa yang dirasakan pasangannya, juga
dirasakannya. Ketika pasangan bahagia, ia merasakan hal
yang sama. Ketika pasangannya sedih, ia juga turut
menanggung beban.
"Ketika suamiku mulai gila kerja, saya merasa mulai
kehilangan dirinya. Sepertinya saya tidak lebih penting
dari layar komputer yang dipelototinya setiap malam bahkan
sampai pagi. Kita seperti kehilangan suasana akrab, mesra.
Dan setiap hari ia menjadi semakin asing di mata saya.
Untuk menghindari hal ini biasanya saya merekap kegiatan
selama sehari. Membuat kesimpulan tentang apa yang kami
lakukan. Saya menceritakan kesibukan saya. Dan ia
menceritakan kegiatannya. Memang tidak semuanya
menyenangkan untuk didengar. Tapi mau bagaimana lagi ? Kami
melakukannya di setiap kesempatan; saat makan malam,
sarapan, bahkan ketika mandi." Maria (39), Ibu rumah
tangga.
"Komunikasi tidak hanya bercakap-cakap, tapi juga
mendengarkan. Setelah 13 tahun perkawinan, komunikasi
menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Kami sadar
kelemahan ini, dan akhirnya mengikuti program counseling.
Kemudian saya menyadari, ternyata saya tidak cukup
mempunyai waktu untuk mendengar cerita-ceritanya. Ketika
saya mencoba mendengarkannya, komunikasi saya makin
berkembang. Saya tidak pernah kehabisan ide untuk ini. Juga
suami saya.? Kartika (38), karyawati bank swasta.

Kejujuran
Kejujuran sering dipandang sebagai pedang bermata dua. Di
satu sisi memperlihatkan kesetiaan akan idealisme, di sisi
lain kebohongan (hal yang bertentangan dengan kejujuran)
sering dianggap sebagai dewa penyelamat. Mana yang akan
Anda pilih ? Pasangan bahagia akan memilih kejujuran
sebagai yang utama.
"Saya nggak munafik. Sekali waktu saya berbohong. Tapi itu
kecil, dan tujuannya baik. Toh istri tidak harus tahu
segalanya 'kan?" Arifin (42), karyawan.
"Saya lebih suka jujur walaupun menyakitkan. Beberapa kali
saya mengalami terbongkarnya kebohongan yang saya
sembunyikan. Jadi lebih baik jujur. Tapi ingat, kita harus
tahu timing yang paling tepat untuk mengatakannya. Dan
kalau untuk urusan kecil?ya, bohong dikit-dikit tak
apalah, hahaha !." Martin (34), manajer pemasaran.

Kepercayaan
Kepercayaan adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar.
Pasangan bahagia saling memberikan kepercayaan tanpa
pamrih.
"Saya mungkin terlalu sibuk untuk memikirkan apakah saya
percaya pada pasangan atau tidak. Kegiatan seperti ini
sangat menyita waktu dan pikiran yang pada akhirnya
menggiring saya ke arah cemburu buta. Saya mempercayai
pasangan saya, dan sepertinya selama ini berjalan baik.
Kami saling terbuka?dan selama saya tulus
mempercayainya, ia tidak akan macem-macem. Kualat dia kalau
sampai melanggar !." Rinawati (36), pengajar.

Tertawa
Pasangan bahagia percaya, tertawa adalah salah satu kunci
kebahagiaan. Tertawa dapat melonggarkan suasana tegang,
sekaligus menghapus kesalahan.
"Saya biasanya bertingkah aneh. Membuat suara saya menjadi
kecil dan tinggi seperti nenek sihir, atau berjalan seperti
kera. Istri saya selalu tertawa setiap kali melihat tingkah
saya. Saya juga ikut tertawa karena melihat dia tertawa.
Kalau keadaan sedang benar-benar buntu, saya punya koleksi
cerita lucu?tapi kebanyakan jorok, hahaha!". Joko
(31), karyawan swasta.

Jadilah Teman
Pasangan bahagia adalah teman yang setia. Yang tidak hanya
mencintai kita, tapi juga siap menerima segala pengaduan
dan memberikan nasihat.
"Menurut saya, cinta bisa datang kapan saja. Dalam
perkawinan yang tinggal 'hanya' tanggung jawab. Tapi jangan
salah, saya tetap jatuh cinta pada istri sendiri, bahkan
berkali-kali. Saya paling senang kalau bisa menasihati dia.
Sepertinya saya dibutuhkan. Tahu sendiri 'kan istri saya?
Kadang-kadang ia terlalu heroik. Menganggap semua masalah
bisa diselesaikan sendiri. Ketika ia menganggap saya
sebagai teman bicaranya, saat itulah saya jatuh cinta
lagi." Cahyono (45), seniman

Saling Menghormati
Pasangan bahagia menganut aturan saling menghormati, saling
menghargai. Dan untuk mendapatkan penghormatan tidak ada
jalan lain kecuali Anda menghormati lebih dulu.
"Dengan meghormati pasangan, Anda sekaligus menjaga
identitas ketika usia perkawinan bertambah. Mengapa ? Saya
dan suami mempunyai banyak perbedaan dalam segala hal. Kami
saling menjaga perbedaan ini karena sangat sulit untuk
mempertemukan. Dia belajar cara memuaskan selera saya,
sementara di lain pihak saya harus mempertimbangkan
kepentinganya. Biasanya di saat-saat begini kami malah
menemukan titik temu." Jeanny (32), wiraswasta.

Cinta Tanpa Syarat
Pasangan bahagia menganjurkan Anda untuk terus mengulang
kata cinta. Kapan saja. Di mana saja. "?untuk
meyakinkan saja, supaya ia tahu saya masih mencintainya
sampai setua ini !" Triasih (48), Ibu rumah tangga.

Kompromi
Sekali waktu Anda perlu mengalah, memberikan yang sedikit
untuk kebahagiaan yang besar nilainya. "Ketika kami sedang
cekcok, biasanya sulit agar salah satu mengalah. Apalagi
mengakui kesalahan. Pada awal-awal perkawinan kami,
biasanya sayalah yang mengalah. Saya mempertahankan sikap
itu sampai kurang lebih lima tahunan. Tapi sekarang
kondisinya mulai lain. Suami saya tahu sifat saya
sebenarnya pemberontak. Ia tahu kalau saya hanya
menyenangkan hatinya saja. Dan kini ia mulai terbiasa
berkompromi. Tapi kalau suami Anda memang kelewatan, sudah
seharusnya Anda mengingatkan." Ayu (37), guru.

Memaafkan
Perlu keberanian besar dalam memaafkan. Satu yang harus
Anda ingat, memaafkan itu berdamai dengan diri Anda
sendiri, menerima kenyataan.
"Memaafkan berarti melupakan hal-hal kecil yang mengganggu.
Untuk hal-hal yang besar, saya boleh marah dan
uring-uringan. Setelah perceraian saya sebelumnya, saya
jadi semakin tahu betapa pentingnya memberi pengampunan.
Bagaimanapun menyakitkannya. Itu membuat saya merasa nyaman
dengan diri saya sendiri." Karina (35), pengusaha katering.


sumber : tulisan kl gak salah dpt dr myquran.org
kl gambarnya kl gak salah dr blognya ummi nida

3 Komentar:

Pada 06 December, 2005, Anonymous Anonymous berkata...

"salam kenal"

 
Pada 06 December, 2005, Blogger pippip berkata...

"salam kenal diterima
silakan masuk...

:)"

 
Pada 17 October, 2006, Anonymous Anonymous berkata...

"Salam kenal, saya baru di dunia blog (ga baru2 amat seh, cm suka males ngisi blog hehehe)tapi blog anda isinya bagus, n tulisan kale ini punya makna mendalam buat saya dan teman dekat saya. Boleh saya kopi tuk sharing?"

 

Post a Comment

<< Home