Tak dapat dipungkiri lagi bahwa dunia berputar teramat sangat cepat. Ada kalanya aku bisa menyertai di orbitnya utk ikut bergerak berputar secara cepat pula, tp seringkali aku terlepas dari orbit dan tertinggal di perputaran yg teramat cepat, shg aku merasa tertinggal dan terus menerus tertinggal dan mulai putus asa utk bs bergerak mengikuti perputaran orbit yg bergerak cepat itu. tp andai aku berhentipun aku akan tertabrak oleh perputaran yg sudah melewatiku lagi dan lagi. Ada jiwa yg tidak rela. Ada hati yg teriris2. adakah yg menjadi pendorongku utk bergerak lagi.

Kamukah yg akan menjadi pendorongku utk bergerak cepat lagi. Bukan kamu dan yg lain yg seharusnya menjadi pendorong bagiku utk kembali berputar cepat dan mengikuti orbitalku lagi. Diriku sendirilah yg seharusnya mampu kembali memompa semangat utk kembali bergerak. Bukankah Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu merubah nasibnya sendiri?

Hidup di suatu lintasan hidup yg teramat cepat sudah sejak sedari dahulu kala ingin aku jalani. Tp setelah aku tercebur di situ, ternyata aku malah tersaruk2 :) andai diumpamakan hidup itu seperti balapan mobil f1, mungkin aku udah sering di overlap oleh pembalap yg lain. Mungkin aku terlalu lama berenti di pit stop.