Monday, June 12, 2006

menulis...





Setelah membaca dan berhitung, maka pelajaran yg diajarkan kepada anak2 kecil adalah kegiatan tulis menulis. Pertama kali yg kita ingat adalah menulis nama kita sendiri. Untuk kemudian menyalin tulisan ini itu ini itu dan seterusnya. Lama kelamaan kegiatan tulis menulis ini menjadi semacam indera yg baru bagi manusia.
Menulis adalah membentuk simbol2 yg bisa dimengerti. Menulis adalah bicara yg tak bersuara. Menulis menjadi alternatif bagi orang2 yg tidak fasih utk berbicara dalam mengungkapkan perasaannya dan keinginannya. Bisa jadi jari2 tangan ini menggantikan fungsi dari lidah dan bibir dlm menyampaikan berita.


Mulai dari kemajuan diketemukannya kertas dan pinsil untuk menulis, kemudian teknologi melaju cepat sekali menjadikan adanya komputer dan keyboardnya untuk menulis. Ada banyak yg bisa terluapkan lewat tulisan. Ada kemarahan yg tak mungkin tersalurkan secara langsung menjadi demikian panas terpampang di tulisan. Ada cinta terpendam yg mengganjal di lubuk hati tanpa mampu terucap mampu berubah menjadi kebun bunga warna warni lewat tulisan.


Dari pertama komunikasi orang per orang. Dari omongan bahasa lewat mulut ke mulut dan interaksi antar personal, berubah menjadi tulisan di buku2 dan kertas ataupun peyampaian informasi atau isi hati lewat tulisan tangan di media buku dan kertas, untuk kemudian berubah lagi menjadi penyampaian informasi atau isi hati lewat lincahnya jari jemari meloncat2 indah di keyboard komputer.


Ada yg salah?


Komukasi verbal langsung dari mulut ke mulut, selain menggunakan alat indera lidah dan bibir juga memerlukan raut muka, tatap mata dan gerak tubuh utk mengekspresikan hal yg dibicarakan. Bisa jadi bukan suara dari bibir yg menekankan suatu maksud suatu omongan, melainkan gerak tubuh atau ekspresi raut muka yg membahasakan secara lebih gamblang.
Tiap2 orang tidak selalu memiliki kemampuan utk mengekspresikan suatu omongan dengan sempurna. Ada orang ekspresif yg meledak2 dan memaparkan apa maunya secara tampak jelas, tetapi ada juga orang yg tidak ekspresif yg sulit sekali utk sekedar menampilkan tatapan kegembiraan atau sekedar senyuman utk menyatakan kegembiraannya.
Diperlukan suatu ketrampilan utk bs menjadi seorang yg ekspresif. Ketrampilan yg akan bisa didapat dgn terus menerus memperbanyak kesempatan utk bertemu orang lain dan berkomunikasi secara langsung.


Buat yg masih terus menerus merasakan kesulitan utk menjadi ekspresif kemudian memilih menyampaikan isi hatinya melalui media kertas dan pinsil. Menulis dan mencoret2 dgn ekspresif mewakilkan perasaan hati pada ujung pinsil. Ada coretan dgn garis2 tebal, ada jg coretan dgn garis2 yg tipis. Ada gambar bunga2 bermekaran, ada jg gambar api yg menyala2 atau bahkan coret2an benang kusut yg gak ketauan ujung pangkalnya. Semuanya bukan hanya sekedar gerak refleks dari jari tangan. Semuanya ada artinya, ada hatinya.
Tidak setiap orang bs memahami bahasa dari coret2an ini. Ada satu perasaan yg halus yg bs mengerti arti sekedar coretan, ada jg yg masa bodoh hanya menangkap makna yg tertulis di kertas. Ada hati yg mengalir lewat tulisan tangan, ada airmata yg mengalir di ujung pinsil, ada jg tawa ceria terlukis di kertas2.


Teknologi menjadi sedemikian maju. Ada seperangkat komputer yg mampu mengerjakan semuanya menjadi lebih cepat dan rapi. Kegiatan tulis menulis di kertaspun menjadi semakin ditinggalkan. Ada komputer yg mampu menyalin apa yg ingin diungkapkan lewat kata2 melalui tuts2 di keyboard. Segalanya menjadi lebih mudah. Tulisan atau lebih tepatnya ketikanpun menjadi lebih tepat dan rapi. Tak ada lagi huruf2 atau kata2 yg salah tulis, karena semuanya bs dgn mudah di delete atau di undo. Tak ada lagi coretan atau bekas2 hapusan utk tulisan yg salah. Semuanya menjadi sempurna.


Tapi ada yg hilang...


Antara satu orang dgn orang lain takkan ada perbedaan dlm hasil ketikannya. Mungkin ada perbedaan dlm hal jenis huruf yg dipakai, tapi tidak ada goresan tangan yg khas di ketikan itu. tidak ada sesuatu yg tersembunyi, karena semuanya menjadi seragam. Tiap orang tidak punya lagi kekhasan dlm penyampaian isi hati lewat ketika...


Ada yg hilang...


Tidak ada coret2an benang kusut yg tidak ketauan ujung pangkalnya, tidak ada lagi tulisan huruf tebal yg penuh amarah atau huruf kecil yg malu2 kucing...



Hingga pada suatu saat nanti menulispun menjadi suatu kegiatan seni...


oh betapa mengharukannya...

0 Komentar:

Post a Comment

<< Home