Friday, July 28, 2006

Dark Justice




Pada jaman dahulu kala, ada sebuah film televisi yg diputar di RCTI. Dark Justice. Waktu stasiun tivi masih sedikit, film ini menjadi salah satu film favorit yg musti harus ditonton, selain Mac Gyver, Knight Rider ataupun Renegade.

Film yg berkisah tentang seorang jaksa yg frustrasi terhadap keadilan yg terjadi di pengadilan. Dimana seorang penjahat yg sudah jelas2 bersalah, bs sedemikian mudah menjadi orang yg bebas, hanya karena bukti2 yg diajukan oleh penuntut kurang mendukung dakwaan yg dituduhkan kepada tersangka. Pak Jaksa yg tau betul kl si jahat emang salah, gak mampu berbuat apa2 krn menurut hukum si jahat tidaklah salah. Sesuatu yg selalu menghantui mimpi2nya ini, akhirnya menemukan suatu titik puncaknya. Yaitu ketika istri dan anak perempuan dari pak Jaksa dibunuh oleh penjahat dan pak Jaksa tidak mampu menyelamatkannya. Pak Jaksa menjadi murka,dan bertekad utk menghajar habis penjahat2 yg lolos dari hukum pengadilan. Pak Jaksa mulai main hakim sendiri.

Tiap kali pak Jaksa menyelesaikan tugasnya di pengadilan, yg meloloskan penjahat, dia selalu berbisik kepada penjahat ataupun ke pengacaranya. "pengadilan mungkin buta, tp keadilan tetap dapat melihat di kegelapan". Dark Justice. Biasanya si penjahat ataupun pengacaranya hanya bengong tak tau maksud dari pak Jaksa. Selang beberapa saat setelah penjahat menikmati kembali kebebasannya, pak Jaksa mulai beraksi dan menggasak penjahat yg sebenernya secara de vacto emang bersalah. Biasanya sih ada adegan dar der dor ataupun adegan gedebag gedebug yg menyertai pak Jaksa ketika melakukan aksinya sebagai Dark Justice. Bahkan pernah juga selain adegan dar der dor dan gedebag gedebug ada juga adegan syuur nya :) pernah satu kali badan sensor film nya kelupaan ada adegan syuur yg lolos dari gunting sensor dan bikin mata para penonton jd melotot dan mendadak pada menelan ludah, ketika kejadian pak Jaksa lagi menyelidiki suatu kasus yg melibatkan seorang wanita dan kemudian kejadian cinlok alias cinta lokasi dgn sang wanita. Kejadian selanjutnya pasti dapat ditebak, yaitu adegan yg bikin jantung menjadi lebih cepat detaknya dan tenggorokan menjadi sedemikian kering. Ting ting...

Andai pak Jaksa Dark Justice beneran ada, sebenernya aku pengen kasi laporan ke beliau tentang praktek pak polisi di Indonesia yg menilang pelanggar lalu lintas, yg kemudian mengajaknya utk berdamai, alias membayar sejumlah uang utk menyelesaikan masalah pelanggaran terjadi. Kejadian seperti ini bener2 menjengkelkan buat yg kepingin melaksanakan penegakkan hukum secara tulus ikhlas, tp menguntungkan buat orang2 yg emang gak kepingin ribet2 dgn urusan birokrasi bla bla bla...

Sejujurnya aku hanya kepingin melaporkan kepada pak Jaksa Dark Justice ttg kejadian yg aku alami kemarin sore. Tepatnya ketika aku mau pulang ke rumah dari arah jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan, mau menuju ke Depok lewat Lenteng Agung. Setelah sekian lama berkutat di dalam kemacetan yg sangat parah di jalan TB Simatupang, akupun mulai bs melaju kencang utk menuju Lenteng Agung lewat Pasar Minggu, dgn menerobos rel kereta api di Pasar Minggu. Setelah sukses menerobos rel kereta Pasar Minggu, ternyata di depan sudah menunggu beberapa orang pak polisi yg sedang beroperasi gerilya mencegat para penerobos rel. Sebenarnya aku gak tau kl nerobos rel di pasar minggu itu gak boleh, jadi aku santai aja ketika pak polisi jg memberhentikan aku utk memeriksa surat2 kelengkapan motor. Surat STNK sudah aku berikan ke pak polisi dan beres gak ada masalah. Rupanya pak polisi masih belum puas, beliaupun menanyakan SIM ku. Ketika pak polisi menanyakan SIM ku baru aku tersadar dan mulai panik, karena SIM ku sudah mati sejak beberapa hari yg lalu. Bener juga. Pak polisinya teliti bgt melihat validitas dari SIM yg aku punya.

Akhirnya pak polisi menahan STNK punya ku dan mulai mengajakku ngomong2 utk menyelesaikan masalah ini. Bla bla bla bla...
aku lebih memilih ditilang aja daripada harus menyelesaian perkara secara illegal, tp ternyata pak polisinya malah gak mau dan mempersulit. Bla bla bla bla...
akhirnya beres juga masalahnya dgn meninggalkan luka parah yg sedemikian dalam di dalam lubuk hatiku yg paling dalam. :(

Andai pak Jaksa Dark Justice beneran ada, aku kepingin beliau memberantas praktek pak polisi yg gak bener seperti yg aku jumpai kemarin.

Andai pak Jaksa Dark Justice beneran ada, mungkin beliau aku terlebih dahulu menangkap aku yg sering melanggar aturan2 lalu lintas...

1 Komentar:

Pada 07 February, 2007, Anonymous Anonymous berkata...

"What a great site » » »"

 

Post a Comment

<< Home