Friday, August 25, 2006

j a b l a y ...



tak sengaja aku bertemu dia
di suatu malam yg masih pagi
di pinggiran pusat keramaian kota
di warung kopi
ketika lagi mencoba melarutkan diri
di dalam kepekatan kafein yg menenangkan
dan membangkitkan
tiba2 aja dia datang masuk warung dan
nyerocos ngomong sama si pemilik warung
aku cm diem aja ikut mendengarkan
dan juga memperhatikan dia

'cakep juga' pikirku selintasan
gadis muda yg mungkin masih berusia belasan
atau awal2 20 an
dengan dandanannya yg lumayan mencolok dan
semerbak wewangian yg ketahuan harganya,
parfum murahan.
tp tetap terlihat ada yg lebih dari gadis ini
dia tidak spt gadis2 semacamnya di sekitar
warung kopi di pinggiran pusat keramaian kota ini.
kaos ketat mango nya gak keliatan kl itu palsu
rambutnya yg di bleach jg gak spt bleach murahan
pantesan aja banyak orang yg pada melirik dia

aku tetap duduk diem saja di warung kopi
di pinggiran pusat keramaian kota, sambil sesekali
mencuri dengar apa2 yg diomongin si gadis
dan pemilik warung kopi, walaupun aku gak
ngerti apa yg diomongin.

malem semakin larut meninggalkan aku
masih bersama kafein yg menenangkan dan
membangkitkan
ada juga asap2 yg mengepul dari orang2 yg
hidup di dunia malam, membakar2 apa saja
yg bs dibakar, utk mengusir nyamuk

suatu saat yg lain, ketika aku menyusuri
perkampungan utk mencari kontrakan,
tidak sengaja aku bertemu kembali dgn gadis
yg pernah aku temui di warung kopi di pinggiran
pusat keramaian kota.
juga berjalan membelahi perkampungan
entah mencari kontrakan seperti aku, atau justru
dia memang warga dari kampung itu.

akupun melihatnya, masih dgn sedikit kekaguman
seperti waktu pertama kali aku bertemu dgnnya dulu
rambutnya masih di bleach
masih menyisakan sesuatu utk dilirik
tp dia tdk memakai kaos mango lagi
mungkin lagi dicuci

berjalan2 di perkampungan kota besar
tidak akan terlalu heran kl bertemu dgn
gadis cantik yg sepertinya pernah main di sinetron2
apalagi bagi orang kampung udik yg baru saja
menjejakkan kaki di kota besar
sudah pasti matanya bakalan jelalatan
atau sekedar lirak lirik kanan kiri melihat2
orang kampung yg kelihatan cantik2 dan menarik2

dari sudut matanya dia melirik ke arahku
mungkin dia jg ingat pernah ketemu muka sm aku
di warung kopi di pinggiran pusat keramaian kota
tp dia berlalu begitu saja
memaksaku utk melihatnya sampe berbalik badan

di ujung gang beberapa orang yg nongkrong
terdengar bersuit2 ataupun mengeluarkan celoteh2nya
sewaktu si gadis lewat.
setelah liat kiri kanan jalan, si gadispun
menyeberang jalan, menyetop mobil angkutan dan pergi

akupun berfikir kl si gadis pasti bakalan
nongkrong lagi di warung kopi di pinggiran
pusat keramaian kota, tapi segera saja
aku tepiskan fikiranku itu, karena mobil angkot
yg dinaiki tidak menuju ke arah warung kopi
di pinggiran pusat keramaian kota.

segera saja aku singkirkan fikiran2ku ttg
si gadis itu, biarpun dia menarik seperti apa
juga gak ada hubungannya dengan aku.
bikin pusing aja...

waktu aku lagi jalan di tengah perkampungan
terdengar dari salah satu rumah kontrakan lagu
dangdut yg dinyanyiin titi kamal

'lay lay lay lay lay panggil aku si jablay
abang jarang pulang aku jarang dibelay... '


kembali aku teringat pada si gadis yg
pernah aku ketemu di warung kopi di pinggiran
pusat keramaian kota

apakah dia si jablay?

aha ha ha ha...



***


definisi jablay secara ilmiah
saya dpt dari blog ini

Cewek jablay, kebanyakan masih abg,
SMA, anak kuliahan. Banyak juga yang
berangkat dari latar belakang broken home,
suntuk di rumah akhirnya lebih suka ngumpul
dan nongkrong bareng teman sepergaulannya.
Cewek jablay, sering disamakan
dengan istilah 'pecun'
alias [maaf] perek cuma-cuma.
Kenyataan agak sedikit berbeda.

Cewek jablay, lebih lekat dan
dekat dengan kehidupan balap liar.
Meski cuma dianggap teman bermain semata
oleh para pebali,
bagi cewek jablay bisa dekat
atau bahkan jadi pacar seorang pebali
merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.
Bukan hanya pebali yang jadi incaran,
anak muda yang punya
motor keren pun mereka suka.
Inilah sisi lain kehidupan underground di Jakarta.
Lucunya, cewek jablay kebanyakan
justru tidak suka bermain
atau dekat dengan anak mobil.
Mereka takut dianggap cewek matre.
Segelintir saja yang mau bergaul
tanpa pandang bulu.

Sudah bisa ditebak, menjurus ke arah esek-esek.
Dari sekedar nongkrong bareng,
nonton bali, diajak muter-muter
hingga akhirnya diajak bobo bareng.
Ups, tidak semua cewek jablay semudah itu.
Sekali lagi, inilah uniknya.
Salah satu cewek jablay mengaku
pilih-pilih dan tak sembarangan
mau tidur dengan teman dekatnya.
Hubungan intim, tak ditakutinya
kecuali resiko hamil.
Oleh karena itu, kebanyakan
menggunakan alat kontrasepsi.
Bila bosan atau ketemu
orang yang lebih keren
[tak mesti lebih kaya],
cewek jablay pun bisa
dengan mudah pindah ke lain hati.

Sebuah sisi lain dari
dunia roda dua.
Ada kisah berujung manis,
di mana sang pebali bisa
menjadi pembalap road race
dan si cewek jadi pacar tetap.
Tak jarang pula kisah tragis terjadi,
hamil tanpa ada yang
mengakui siapa yang harus bertanggung jawab.

Sumber : Otomotif

3 Komentar:

Pada 27 August, 2006, Anonymous Anonymous berkata...

"eling...eling.. anak bojo, lirak lirik marai beleken..."

 
Pada 27 August, 2006, Anonymous Anonymous berkata...

"hahaha..."

 
Pada 16 July, 2007, Anonymous Anonymous berkata...

"Panggil aku si JABLAY:

www.jablay.cjb.net"

 

Post a Comment

<< Home