Sunday, October 08, 2006

kontra spionase v.2



Penyusup pertama sudah melebur, seolah2 dia adalah orang biasa, seperti diriku, seperti temenku, dan juga seperti temenku yg lain. Akupun mulai menganggapnya sebagai orang biasa, seperti juga diriku, seperti temenku, dan juga seperti temenku yg lain. Dia telah berhasil menjalankan misi pertamanya sebagai seorang penyusup, sebagai seorang mata2.

Tahap pertama penyusupan, yaitu meleburkan diri ke dalam kawanan dan kawasan target sudah berhasil dijalaninya dgn sukses. Tak ada yg tau kl dia adalah seorang mata2. Hanya aku yg tau.
Seiring berjalannya waktu akupun sedikit lupa tentang siapa sebenarnya dia.
Sampai aku dapati dia sedang mengutak utik computer di mejaku. Sebenarnya bukanlah hal aneh hal seperti itu terjadi. Biasa banget. Temen2ku yg lain jg sering menggunakan komputer di mejaku. Entah itu sekedar ngetik2 atau mau melihat2 gambar atau mau ikutan dengerin lagu SMS nya Ria Amellia di MP3 di komputerku.
Tapi mereka semua menggunakan komputerku selagi ada aku di situ, selagi ada aku di mejaku. Begitu aku beranjak dari mejaku, secara otomatis screensaver bakalan muncul dan orang lain tidak bisa menggunakan komputerku, karena screensavernya aku kasih password.

Tentu saja aku menjadi terheran2 mengetahui dia menggunakan komputerku, selagi aku tidak ada di sekitar meja komputerku. Apakah dia berhasil membongkar password di screensaverku? Atau...

Ada mata2 satu lagi yg disusupkan. Andai tidak ada informasi dari pak office boy, tentu aku akan juga ternganga2 dan ngiler melihat anak baru yg mengkilap. Hari pertama dia masuk, aku pun masih ternganga2 dan sedikit ngiler. Wow...
Kemudian dari sedikit ngobrol2 tidak sengaja dgn pak office boy, aku menjadi tau siapa dia sebenarnya.

Cantik, manis dan ?mungkin- mematikan.

Mengapa dia begitu mirip dengan temanku dulu,
yg sempat menghancurleburkan hatiku?

Mau tak mau, sedikit tersingkap juga kenangan masa lalu.
Tapi segera aku cukupkan sebagai sedikit flash back kenangan masa lalu.
Tidak kurang tidak lebih.

Banyak temanku yg juga ternganga2 dan ngiler2 akan pesonanya. Sebuah cara lama yg akan selalu ampuh utk mendapatkan informasi dari target2 kecil. Ikan2 yg kelaparan akan segera mengerubuti cacing yg keliatan menarik dan mempesona. Mereka tidak menyadari akan racun yg akan mematikan syaraf2 mereka. Sang pengail di atas sudah tersenyum2 saja, melihat ikan2 yg kelaparan mulai mengerubuti cacing yg digunakan sbg umpan.

Ada canda tawa, ada tawa riang
Ada suara2 genit, ada tawa2 renyah
Siapa sanggup menolaknya?

Ada kilatan sedikit kerling mata, ada juga senyuman,
yg mirip bgt dgn senyuman yg dulu mampu menghancurleburkan hatiku.

Mengapa tidak ikutan menikmati, dgn tetap bersiaga?
Kalo emang bisa mengambil umpannya tanpa harus terkait oleh pancing, kenapa tidak dicoba?
Bukankah nantinya bisa dijadikan sbg tawanan, atau sumber informasi baru?

Tapi apa bener dia itu mata2, seperti yg aku kira?
Atau mereka itu mungkin alien yg sedang menyamar?

Or am i just a paranoid?
I hope so...


Aha ha ha ha...

3 Komentar:

Pada 09 October, 2006, Anonymous Anonymous berkata...

"wah kalo diteruskan ini bisa jadi cerita nik karter nih pip :p"

 
Pada 09 October, 2006, Anonymous Anonymous berkata...

"oon fans nya nik karter ya?

berat euy...

hahahaha..."

 
Pada 25 October, 2006, Anonymous Anonymous berkata...

"jalan.sutopo.pertengahan kuningan
rt 1 rw 01"

 

Post a Comment

<< Home